cover
Contact Name
Gusstiawan Raimanu
Contact Email
g.raimanu@unsimar.ac.id
Phone
+6281354205726
Journal Mail Official
jurnalagropet@unsimar.ac.id
Editorial Address
Lt. Dasar Gedung Rektorat, Fak. Pertanian, Universitas Sintuwu Maroso Jl. P. Timor No. 1. Poso
Location
Kab. poso,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Agropet
ISSN : 46939158     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Ilmiah Agropet (Agropet) is a journal published by Faculty of Agriculture, Universitas Sintuwu Maroso, Indonesia. It is a scientific journal dedicated to publishing the manuscript of the research in the field of agricultural technology, such as agricultural product technology, agricultural engineering and agricultural industries technology. Agropet also publishing various disciplines of animal science, such as animal feed and nutrition; animal reproduction, genetics, and production; social and economic; and animal products science and technology. Agropet has p-ISSN 1963-9158. Jurnal Agropet publish two times per year on June and December.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 1 (2015): Volume 12 No 01 Tahun 2015" : 7 Documents clear
Analisis Keuntungan Komoditi Padi Sawah Di Kelurahan Petirodongi Kecamatan Pamona Utara Marten Pangli
Agropet Vol 12, No 1 (2015): Volume 12 No 01 Tahun 2015
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.715 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keuntungan usahatani padi sawah di Kecamatan Pamona Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara langsung dan pengisian kuesioner serta mengakses situs resmi dari instansi terkait. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa dapat dilihat bahwa nilai NPV = Rp. 410.955 > 0, hal ini berarti bahwa usahatani padi sawah layak untuk dijalankan. Nilai BCR = 1,01 > dari 1 maka dapat dinyatakan bahwa usahatani padi sawah berdasarkan perhitungan nilai BCR layak untuk dijalankan. Nilai IRR = 52,722 > tingkat bunga berlaku (18%), dengan demikian dapat dinyatakan bahwa usahatani padi sawah layak untuk dijalankan. Nilai PBP 2 tahun 22 hari adalah waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian investasi pada usaha tani padi sawah sebesar    Rp. 24.419.940. Break Even Point selama 2 tahun 11 bulan 17 hari dapat diartikan sebagai waktu yang dibutuhkan usahatani padi sawah untuk mencapai jumlah pendapatan sama dengan jumlah biaya. Titik BEP dicapai pada angka  Rp. 25.829.188.
Analisis Keuntungan Kombinasi Usaha Peternakan Sapi dan Komoditi Kakao Di Desa Korolama Kecamatan Petasia Kabupaten Morowali Utara Panji Berkat Th. Lakiu
Agropet Vol 12, No 1 (2015): Volume 12 No 01 Tahun 2015
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.661 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Untuk mengetahui tingkat keuntungan kombinasi usahatani penggemukan ternak sapi dan perkebunan Kakao di Desa Korololama Kecamatan Petasia Kabupaten Morowali Utara.Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan studi kasus. Sampel yang digunakan sebanyak 2 responden. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara langsung dan pengisian kuesioner serta mengakses situs resmi dari instansi terkait.Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa nilai NPV untuk responden 1 sebesar yaitu Rp. 108.934.344 dan responden 2 sebesar Rp. 92.732.803. Dari hasil perhitungan nilai BCR untuk responden 1 sebesar 5,63 dan responden 2 sebesar 5,62.  Berdasarkan perhitungan nilai IRR untuk responden 1 dan 2 masing-masing sebesar 17,91%. Dari usaha perkebunan kakao, di samping menghasilkan biji kakao yang dapat langsung dijual, usaha ini juga menghasilkan limbah yaitu kulit buah yang sangat banyak. Kulit buah kakao dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Selain  untuk pakan ternak, juga dapat digunakan untuk menghangatkan ternak dan mengusir serangga dengan membakar kulit kakao yang sudah kering. Untuk usaha peternakan sapi potong, limbah yang belum dimanfaatkan oleh petani antara lain kotoran, tanduk dan kulit. Kotoran sapi dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kandang bagi usaha tani padi sawah dan perkebunan kakao. Kotoran sapi juga, dengan bantuan teknologi dapat diolah menjadi gas bio yang dapat dimanfaatkan sebagai pengganti kayu bakar dan minyak untuk memasak bahkan dalam skala besar dapat digunakan sebagai pembangkit listrik untuk rumah tangga petani. 
Analisis Pendapatan Petani Ternak Sapi Di Desa Molores Kabupaten Morowali Utara Helmi Mongi
Agropet Vol 12, No 1 (2015): Volume 12 No 01 Tahun 2015
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.426 KB)

Abstract

Suatu kebiasaan yang sering dijumpai pada masyarakat tani Indonesia adalah melaksanakan dua atau lebih kegiatan usahatani secara bersama. Sebagai contoh usahatani antara  sektor tanaman pangan dengan sektor peternakan atau sektor perkebunan dengan sektor peternakan.Indikasi dari pola usaha tani tersebut dapat dilihat dari jumlah ternak yang dimiliki hanya terdiri dari 2 atau 3 ekor pemeliharaan ternak seperti ini pun dilakukan dengan mengandalkan pada pengalaman turun temurun yang dimiliki oleh masyarakat tani. Menurut Dirjen Peternakan bahwa sistem pemeliharaan ternak skala rumah tangga dapat memenuhi permintaan daging lokal, oleh sebab itu peternak tradisional tidak dapat disepelekan keberadaannya.Dalam rangka mengetahui kegiatan usahatani ternak sapi di Kabupaten Morowali Utara khususnya Desa Molores, maka perlu dilakukan penelitian analisis pendapatan usahatani ternak sapi. Data yang telah dikumpulkan, ditabulasi kemudian dianalisis secara kuantitatif. Analisis yang digunakan adalah analisis pendapatan dan kelayakan usahatani.Rata-rata pendapatan usahatani responden peternak sapi di Desa Molores, Kabupaten Morowali Utara adalah sebesar Rp. 7.575.692, dengan rata-rata total biaya dikeluarkan Rp. 424.308 dan rasio atau perbandingan penerimaan dan biaya R/C-ratio yaitu 18.85. Hal ini menunjukan bahwa usahatani ternak sapi yang dikelola oleh  responden di Desa Molores, Kabupaten Morowali Utara layak diusahakan.Untuk meningkatkan kualitas dan produksi usahatani ternak diDesa Molores Kabupaten Morowali Utara, diharapkan pemerintah memperhatikan perkembangan masyarakat dalam pengelolaan usahatani ternak sapi.
Kadar Fe Total Pada Tanah Sawah Rawa Lebak Di Kabupaten Poso Ita Mowidu; Bambang Hendro S; Sri Nuryani H. U
Agropet Vol 12, No 1 (2015): Volume 12 No 01 Tahun 2015
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.087 KB)

Abstract

Penelitian kadar Fe total pada tanah sawah rawa lebak di kabupaten Poso telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2013. Sampel tanah composit diambil pada 7 titik yang mewakili tanah yang berasal dari bahan induk pompangeo complex, alluvium coastal deposits dan lake deposits pada regim curah hujan tinggi, sedang dan rendah. Analisis Fe total dilakukan dengan cara pengabuan basah menggunakan campuran HNO3 dan HClO4, dilakukan di laboratorium Balai Penelitian Tanah Bogor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar Fe total tanah sawah rawa lebak di kabupaten Poso termasuk kategori (harkat) sangat tinggi dengan rentang kadar dari 1,16% sampai 2,26%.  Berdasarkan jenis bahan induk, kadar Fe total semakin tinggi dengan makin rendahnya curah hujan; makin tinggi curah hujan makin rendah kadar Fe total tanah. Pada regim curah hujan tinggi, kadar Fe total pada pompangeo complex lebih tinggi (1,21%) dari alluvium coastal deposits (1,16%). Pada regim curah hujan sedang, kadar Fe total semakin menurun berturut-turut pada pompangeo complex (2,12%), alluvium coastal deposits (1,99%) dan lake deposits (1,24%). Pada regim curah hujan rendah, kadar Fe total pada pompangeo complex lebih tinggi (2,26%) dari lake deposits (2,16%). Berdasarkan regim curah hujan, bahan induk pompangeo complex memberikan kadar Fe total tanah lebih tinggi diikuti oleh bahan induk alluvium coastal deposits dan lake deposits.
Interval Waktu Penyambungan Terhadap Keberhasilan Sambung Pucuk Pada Tanaman Kakao Ridwan Ridwan; Abdul Rahim Saleh
Agropet Vol 12, No 1 (2015): Volume 12 No 01 Tahun 2015
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.627 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan pertumbuhan tunas sambung pucuk dari setiap klon kakao yang dicobakan dengan interval waktu yang berbeda. Penelitian dilakukan di Desa Nggawia Kecamatan Tojo Barat Kabupaten Tojo Una - Una, pada bulan februari sampai april tahun 2013. Bahan yang digunakan berupa bibit kakao lokal umur 3 bulan (batang bawah), mata entres klon Sul 01 (Sulawesi 01). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan sambung pucuk pada klon kakao yang terdiri dari:  W1 ;  waktu penyambungan pagi hari jam 8-9 pagi pada suhu 260C; W2 adalah waktu penyambungan siang hari jam 11-13 siang pada suhu 320C;  dan W3 adalah waktu penyambungan sore hari jam 15-17 sore pada suhu 300C. Setiap perlakuan diulang tiga kali sehingga terdapat 9 satuan penelitian dan tiap satuan penelitian menggunakan sepuluh bibit tanaman (batang bawah), sehingga jumlah total bibit tanaman yang digunakan adalah 90 bibit tanaman. Pengamatan variabel berupa Pertumbuhan tinggi tanaman, Jumlah daun, Diameter batang, Persentase entres yang mati (PEM), Persentase entres dorman (PED), dan Persentase  bibit jadi (PBJ). Hasil penelitian menunjukkan Perlakuan waktu penyambungan pada waktu sore hari dengan tingkat suhu 300C memberikan pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang yang paling tinggi dibandingkan waktu penyambungan pada waktu pagi dan siang hari. Penyambungan yang dilakukan pada waktu sore hari mempunyai persentase entres mati dan entres dorman lebih rendah dan kemampuan tumbuh bibit yang lebih tinggi dibandingkan penyambungan yang dilakukan pada waktu pagi dengan suhu 260C dan siang hari dengan suhu 320C. 
Hubungan Antara Kadar Fraksi Pasir, Fraksi Klei, Bahan Organik dan Berat Volume Terhadap Kadar Air Tersedia Pada Tanah Sawah Di Kabupaten Poso Kamelia Dwi Jayanti; Ita Mowidu
Agropet Vol 12, No 1 (2015): Volume 12 No 01 Tahun 2015
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.88 KB)

Abstract

Penelitian hubungan antara kadar fraksi pasir, fraksi klei, bahan organik dan berat volume telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2014 hingga April 2015. Sampel tanah diambil dari 6 kecamatan di Kabupaten Poso pada ketinggian rendah hingga menengah dengan regim curah hujan rendah. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium IAD UNSIMAR Poso dan Balai Penelitian Tanah Bogor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan kadar fraksi pasir (21% - 43%) dan kadar fraksi klei (22% - 33%) menyebabkan kenaikan kadar air tersedia, namun hubungannya berdasarkan korelasi Pearson tidak nyata. Kenaikan kadar bahan organik (3,03% - 5,30%) menyebabkan peningkatan kadar air tersedia, dan hubungan antara kedua faktor tersebut nyata. Makin tinggi nilai berat volume tanah menyebabkan menurunnya kadar air tersedia secara sangat nyata. Dari keempat faktor independent di atas, berat volume (BV) merupakan faktor yang sangat nyata mempengaruhi kadar air tersedia.
Isolasi dan Identifikasi Cendawan Berguna Asal Poso Potensinya Sebagai Agens Pengendali Serangga Hama Meitry Tambingsila
Agropet Vol 12, No 1 (2015): Volume 12 No 01 Tahun 2015
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.059 KB)

Abstract

Cendawan berguna banyak mendapat perhatian karena potensinya sebagai entomopatogen yang dapat mematikan stadia tertentu serangga. Penelitian ini bertujuan mengisolasi dan mengidentifikasi ciri morfologi cendawan. Isolasi dilakukan dengan cara mengumpulkan bangkai serangga (cadaver) yang selanjutnya dibawah ke labotratorium untuk diisolasi pada media PDA dan identifikasi cendawan dilakukan secara makroskopis dan mikroskopis yaitu mengamati ciri-ciri morfologi.ditemukan empat jenis cendawan dari ketiga genus yang berhasil diisolasi dan diidentifikasi yaitu Aspergillus flavus, Penicillium, sp, Aspergillus Niger dan Fusarium sp.

Page 1 of 1 | Total Record : 7